Minggu, 22 Desember 2013

Kain Ikat Saraswati

Kain Ikat Saraswati Khas Tenun Bali

Tenun bali memiliki ragam motif. Salah satunya adalah kain ikat moif saraswati ini. Kain ikat ini merupakan jenis songket bunga dengan design agak lebar dengan kombinasi warna gold serta warna dasar merah marun. Keindahan kain ikat saraswati ini banyak digunakan sebagai bawahan untuk wanita, namun tidak sedikit juga yang menggunakannya serta dikenakan untuk bahan kemeja, dress dan blazer tergantung keinginakan yang ingin mengeksplore kain ikat motif saraswati tersebut.

Kain Ikat Sarasawati Khas Tenun Bali dari Troso Jepara

Kain Ikat ini memang salah satu motif khas
tenun bali, namun perlu anda ketahui bahwa pembuatas atau proses pengerjaan kain ikat saraswati tersebut dikerjakan di kota Jepara tepatnya di desa troso Jepara. Sebagian kain ikat atau tenun bali asli pngerjaannya di tenun troso jepara yang dikerjakan olh pngrajin asli tenun troso sndiri. Untuk itu jika anda tidak sempat membeli kain ikat anda bisa mampir ke toko kain tenun dengan membeli secara offline maupun online. Kami akan melayani anda untuk beragam jenis kain ikat dari berbagai daerah.

Tenun Rangrang

Tenun Ikat Rangrang Murah

tenun ikat rangrang
Tenun rangrang ataupun tenun ikat rangrang adalah jenis kain tenun yang memiliki motif garis zigzag seperti wajik namun agak panjang. Keindahan tenun ikat rangrang ini banyak digunakan oleh para designer ataupun pecinta kain tenun untuk dijadikan bawahan wanita atau di kombinasikan dengan bahan baju yang menjadikan tenun ikat ini sangat menawan untuk dikenakan. Tenun ikat rangrang ini memiliki kehalusan yang sama namun memiliki harga yang sangat murah. Segera miliki tenun ikat rangrang di toko kain tenun.

Proses Tenun Ikat Rangrang

tenun rangrangPada proses pembuatannya, kain tenun rangrang menggunakan teknik ikat tunggal. Ciri khas kain ini adalah warna dasarnya merah atau kuning. Dikerjakan oleh para pengrajin tenun troso jepara yang handal dalam menjadikan helai-helai bnang menjadi tenun ikat rangrang tersebut.Keunikan dari kain tenun rangrang ini adalah selalu terdapat garis putih. Garis ini disebut pangoh taji, yaitu pisau yang digunakan ayam petarung pada acara sabung ayam.

Spesifikasi Tenun Ikat Rangrang

  • Bahan Benang : Katun CSM ang halus untuk tenun rangrang
  • Ukuran : 230x100 cm
  • Harga : Rp. 220.000,-
Tenun rangrang harga mulai dari ratusan ribu ada di toko kain tenun. Selamat berbelanja aneka kain ikat atau tenun ikat :)

Minggu, 06 Oktober 2013

Tenun Endek

Tenun Endek

Tenun Endek merupakan salah satu kain tenun khas dari bali. Motif endek sendiri memiliki beragam jenisnya, seperti endek wajik, tenun endek ukiran, tenun endek bali dan masih banyak lagi jenis tenun endek yang dapat anda jadikan pilihan.

Tenun Endek Terbaru

Tenun endek terbaru dari tenun troso jepara ini memiliki motif yang indah. Tenun endek ini biasa digunakan untuk bahan baju, bawahan ataupun kombinasi busana tenun dan batik.

Harga dan Ukuran Tenun Endek

Tenun endek trbuat dari bahan katun pilihan pakan 80 yang memiliki kualitas kelembutan serta kehalusan yang cocok anda gunakan untuk bahan apa saja tampa penambahan foring didalamnya. Untuk harga tenun endek kami toko kain tenun menjual dengan harga grosir dan eceran. Ukuran tenun endek rata rata adalah 230x110 cm yang cukup untuk bahan baju tenun baik lengan pendek mapun lengan panjang. Segera miliki tenun endek. Selamat Berbelanja

Senin, 03 Juni 2013

Toko Kain Tenun

Toko Kain Tenun

Selain terkenal dengan ukiran, Jepara juga memiliki potensi yang menarik untuk dibicarakan. Itu tak lain ialah kain tenun jepara yang diproduksi disentra industri Tenun Troso Jepara, bertempat di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.
Tentu menjadi kebanggaan bagi warga Jepara ketika kain Tenun jepara sangat laris dan terkenal di Bali. Namun rasa bangga itu harus ditepis ketika banyak pelancong mengira kain tersebut tidak diproduksi di Jepara, melainkan di Bali. Selain Bali, banyak dijumpai di Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Lombok. Di daerah-daerah itu Tenun Jepara lebih dikenal dengan sebutan kain pelangi. Sedang di Jepara sendiri, minat masyarakat terhadap kain tersebut masih minim. Bukannya mereka tidak mengenal, namun sempitnya wilayah pemasaran diduga sebagai sebab.
Masyarakat Jepara di luar Desa Troso tidak akan mendapat kain Troso jika tidak langsung datang ke desa pembuatnya itu.
Jarang dijumpai penjual kain Troso di pasar-pasar tradisional Jepara. Bahkan, Pasar Pecangaan yang merupakan pasar kecamatan dari Desa Troso sendiri tidak menjualnya. Akibatnya, masyarakat Jepara lebih memilih pakaian produksi luar Jepara. Padahal kualitas Tenun Troso tak kalah dengan produk lain dari luar kota Jepara. Ini terjadi karena produk kain atau pakaian umum lebih mudah didapat di pasaran.
Perhatian Pemerintah Terhadap Tenun Troso Jepara
Berkembangnya Tenun Troso jepara tak lepas dari peran Pemerintah Kabupaten (pemkab) Jepara. Tahun 2006, Bupati Jepara Hendro Martojo mewajibkan PNS di lingkungan kabupaten untuk mengenakan seragam batik pada hari Sabtu. Batik yang diutamakan adalah produk lokal yang tak lain batik Troso. Kebijakan tersebut diikuti beberapa sekolah di Jepara dengan mewajibkan mengenakan seragam batik troso jepara pada hari-hari yang ditentukan.
Dalam mempromosikan kain Tenun Troso jepara, Pemkab Jepara tidak hanya bergerak di dalam negeri, tapi sampai mancanegara. Ini diakui Hendro, ketika melancong ke luar negeri, Hendro selalu membawa kain Tenun Troso jepara. Namun sekali lagi, usaha konkret untuk memasyarakatkan kain Troso kepada masyarakat Jepara sendiri justru lebih penting. Mengingat banyaknya investasi yang disumbangkan dari hasil produksi kain tersebut.
Tahun 2008, kerajinan Tenun Troso berkembang hingga 238 unit usaha, menyerap 2.550 tenaga kerja. Investasi yang dihasilkan mencapai Rp 1,5 miliar. Jumlah itu didapat ketika pemasaran kain Troso masih diam di Desa Troso saja untuk kotaJepara dan ditambah wilayah-wilayah luar Jepara, angka-angka itu akan bertambah jika wilayah pemasaran di kota Jepara diperluas.Karenanya, butuh strategi pemasaran yang mampu menjangkau seluruh masyarakat Jepara. Produsen harus lebih gencar mempromosikan dan mengenalkan kain Troso kepada masyarakat. Praktisnya, memasok produk Tenun Troso ke pasar-pasar tradisional maupun modern di Jepara.
Sudah saatnya kain Troso yang ada di Jepara sejak 1935 ini mulai bergantungan di pasar-pasar. Dampaknya tentu sangat besar. Karena disela-sela belanja orang bisa melihat-lihat kain Troso, dan jika tertarik mereka bisa langsung membeli tanpa harus pergi ke Desa Troso.
Apalagi di momen-momen tertentu seperti lebaran yang sebentar lagi akan datang. Sambil belanja jajanan untuk lebaran, pengunjung langsung bisa memilih baju lebaran yang tak lain pakaian produksi Troso.
Di samping itu, perajin juga harus aktif meningkatkan kualitas kain yang diproduksi seiring dengan berjalannya waktu. Termasuk memperkaya motif, terutama motif-motif baru yang lebih modern.
Untuk proses produksi atau pembuatan kain, perajin tidak bisa selamanya mengandalkan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Karena jika order naik tentu dibutuhkan mesin yang bisa memproduksi kain dengan jumlah banyak dalam waktu singkat. Jadi sudah seharusnya pemerintah merealisasikan rencananya untuk memodernisasi alat-alat tenun.
Namun, di samping mengganti alat tenun dengan mesin yang lebih modern perajin harus tetap mempertahankan ATBM sebagai alat sampingan, karena penggunaan ATBM akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli.Mungkin bisa dengan membedakan harga antara kain hasil olahan mesin dan ATBM.
Pemkab Jepara musti turut berperan menyediakan tempat-tempat penjualan Tenun Troso. Langkah strategis yang juga bisa ditempuh adalah memamerkan Tenun Troso di tempat-tempat wisata.
-Ariyani Puji Lestari